Dengan berbekal nilai UNAS hanya 26,87 saya ragu untuk melangkah ke dalam gerbang sebuah sekolah menengah atas. Saya tidak terlau yakin dapat di terima di sekolah itu. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Blitar. SMA yang terfavorit di kota kecil ini. Pendaftaran di buka tiga hari. Pada hari pertama saya memasukkan berkas saya. Dengan cemas saya memantau perkembangan PSB. Saya takut tiba-tiba terdepak dari jajaran siswa yang diterima di SMA itu. Akhirnya pada hari ke tiga, saya masih bisa diterima di SMA 1. Aku berada di urutan 225 dari 320 siswa yang diterima.
Saya memulai petualangan di sebuah kelas yang bernama kelas X.9. Bersama 23 murid lainnya saya menjalani kehidupan kelas yang unik. 24 orang tersebut mempunyai karakter yang berbeda dan sangat sulit untuk disatukan (tentang kelas ini akan saya jelaskan pada tulisan yang lain). Pada kelas sepuluh, saya termasuk murid yang kuper. Ekstra yang saya ikuti pada saat itu hanyalah Ta’mir Musholla Baitul Muttaqiin. Satu tahun masa SMAku saya jalani dengan sangat biasa. Tidak ada dinamika yang saya alami. Walaupun ada beberapa kejadian yang cukup unik,yaitu dipukul preman, bazar pertama pada dies natalis SMASA. Tapi secara keseluruhan kehidupan saya sangat biasa.
Menginjak kelas sebelas, kehidupan saya mulai berubah. Pada saat itu petualangan saya di mulai. Saya mulai serius di TMBM. Saya mulai mencintai ekstra ini. Saya mulai serius untuk berperan aktif di TMBM. Pada saat dibuka pendaftaran pengurus OSIS, saya iseng untuk mendaftar. Proses seleksi dimulai. Alhamdulillah saya diterima sebagai koordinator seksi 1 yang membidangi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bersama 49 pengurus OSIS yang lain, kami mulai menjalankan program kerja. Selama satu tahun kami menjalani petualangan kami dengan berbagi kejadian suka maupun duka.
Setelah amanah sebagai pengurus OSIS tidak saya emban lagi, saya mulai berkonsentrasi untuk menjalani UNAS. Hari-hari terakhir di SMASA kami (saya dan teman-teman seangkatan) habiskan untuk menghadapi UNAS. Ketika UNAS akan dimulai, kami mulai menyusun pola gerakan contekan yang begitu rapi. Saya sangat heran karena saya baru pertama kali melihat (dan melakukan tentu saja) pola contekan yang begitu terorganisir begitu rapi. Setelah UNAS selesai, kami haru menunggu selam sebulan untuk mendapat pengumuman hasil UNAS. Begitu mendebarkan karena saya tidak yakin pada pelajaran Bahsa Indonesia mendapat nilai yang bagus. Ketika pengumuman keluar, saya sangat bersyukur karena saya mendapat keterangan bahwa saya LULUS. Yang kurang menggembirakan, 2 sahabat kami tidak dapat melewati ujian ini. Dan sejak saat itu kami mendapat gelar sebagai ALUMNI SMA NEGERI 1 BLITAR.
Selama SMA, saya merasakan petualangan yang begitu luar biasa. Banyak pengalaman yang dapat mematangkan jiwa saya, memberikan banyak makna hidup dalam mozaik kehidupanku. I Love SMASA......
Jumat, 09 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar