Di era globalisasi sekarang ini,
sekat antar negara pun semakin semu. Perdagangan semakin bebas dan arus
informasi begitu cepat. Dan setiap kita pun menyadari bahwa kita akan menjadi
penduduk di kampung global. Perlu kekuatan yang cukup besar untuk bertahan di
zaman ini. Sumber energi yang cukup besar untuk bertahan adalah sebuah
kebanggaan. Kebanggan menjadi penduduk daerah, kebanggan menjadi Indonesia,
yang pada akhirnya mewujudkan karya untuk menjadi pemain di tataran global.
Untuk menjadi bangga, tentu perlu alasan, dan seperti saya katakan tadi, alasan
itu berserak. Yang menjadi penting adalah, menemukan alasan yang tepat dan
kuat, sehingga bisa diolah menjadi energi dan opportunity untuk bertahan dan
berkarya. Dan berikut alasan mengapa harus bangga menjadi Indonesia.
1. Penduduk yang pekerja keras
Jika
membahas tentang semangat kerja keras, kita pasti akan merujuk ke Cina atau ke
Jepang. Menjadi sebuah kisah yang sudah sangat terkenal tentang budaya kerja
orang Cina dan Jepang sehingga menyebabkan sebagian masyarakat minder akan
budaya kerjanya sendiri. Mengapa anggapan itu muncul? Kerena kita membandingkan
budaya sebagian dari masyarakat Indonesia dengan budaya mereka. Padahal
perbandingannya belum tentu benar. Jika kita membandingkan budaya kerja
birokratnya, ya memang diakui ada sesuatu yang perlu diperbaiki di budaya kerja
birokrat kita. Birokrat Indonesia bisa menemukan sekian alasan untuk pulang
cepat, padahal di Jepang, pulang cepat merupakan aib karena itu berarti dia
tidak dibutuhkan. Namun lihatlah petani yang ada di desa, pedagang yang ada di
pasar tradisional, tentara yang ada di garis depan nusantara, dan nelayan yang
ada di pantai. Mereka bangun sebelum pagi, sejak petang sudah penuhi jalan, dan
pulang larut malam. Rakyat Indonesia memiliki etos kerja yang sangat luar
biasa. Mereka tetap bertahan di segala kondisi, mereka coba terangi masa depan
mereka dengan rasa penuh optimis. Dengan segala keterbatasan, dengan temaramnya
jaminan kesejahteraan, mereka tetap bekerja dengan keras. Sangat keras. Mereka
bekerja melebihi kewajiban mereka karena di situlah masa depan mereka
bergantung. Mereka bekerja keras agar harapan akan masa depan tetap berpendar.
Kalau mereka sudah bekerja keras, mengapa kesejahteraan tidak teraih? Karena
mereka bekerja keras, tetapi tidak diiringi bekerja cerdas. Pendidikanlah
menjadi faktor penghambat utama mereka. Manajemen tidak tertata, marketing
tanpa strategi dan akses informasi yang minim menjadi penghambat yang lain.
Inilah yang perlu segera ditata.
2. Sumber daya alam dan
pariwisata.
Sumber
daya alam apa yang tidak dipunyai Indonesia. Minyak bumi kita melimpah, gas
alam terhampar, dan bahan tambang berserak. Mendiami lokasi sabuk gunung merapi
menjadikan tanah Indonesia subur tiada terkira. Pertanian yang dikelola secara
profesional pun dapat menghidupi kebutuhan bangsa ini. Hasil hutan yang
melimpah merupakan poin tersendiri. Pernah kita mendapat julukan zamrud
katulistiwa. Mungkin tidak berlebihan ketika Koes Plus menyanyikan lagu yang
berlirik “tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Semua itu perlu pengelolaan yang
profesional. Alam yang melimpah pun bisa jadi bencana ketika kita mengelola
dengan sembarangan.
Pariwisata
yang megah merupakan aset tersendiri yang dimiliki oleh bangsa kita. Tidak ada
yang meragukan keelokan tanah air ini. Bahkan Markeeters pun sering membahas
ini dan menuangkannya ke dalam catatan khusus, The Real Wonder of The World. 50
keajaiban yang dimiliki tanah air ini. Hanya 50? Tentu saja tidak. Masih banyak
potensi pariwisata mulai dari pariwisata alam, budaya, sejarah, dan industri
kreatif yang dapat dieksplore lagi. Jangan sampai bangsa lain mencuri
kebudayaan kita. Bangga menjadi Indonesia berarti bangga menggunakan produk
budaya kita.
3. Anak muda yang kreatif dan
terhubung.
Sekarang ini
Indonesia mengalami masa keemasan dan suatu keberlimpahan apa yang disebut
dengan “Bonus Demography” di mana anak muda yang produktif mendominasi populasi
penduduk Indonesia. Merupakan sebuah kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan
akselerasi pembangunan. Anak muda yang melimpah ini, harus dikelola sehingga
anak muda bisa menjadi penggerak ekonomi di daerah masing-masing. Berkembangnya
industri kreaif di berbagai tempat menunjukkan bonus demogafi ini tidak
main-main. Industri kreatif yang digerakkan anak muda sudah mengalami
perkembangan yang cukup signifikan. Ditambah lagi dukungan dari kalangan
perbankan dan pemerintah untuk semakin mengembangkan industri ini. Dampak yang
ditimbulkan cukup besar. Industri kreatif anak muda ini mampu menyerap tenaga
kerja yang cukup signifikan. Hal ini juga makin memperkuat industr hulu.
Seiring
berkembangnya industri reatif, berkembang pula komunitas kreatif yang
digerakkan oleh anak muda. Melalui komunitasnya masing-masing, anak muda ini
menjadi penggerak perubahan ekonomi, sosial, dan budaya. Bentuknya beragam,
tergantung jenis komunitasnya. Seperti Indonesia Berkebun yang bergerak dalam
bidang lingkungan, Komunitas Sahabat Kota yang bergerak di bidang pendidikan,
dan masih banyak lagi. Mempunyai anggota dan jaringan yang cukup luas
menyebabkan dampak positif yang ditimbulkan cukup terasa. Kreatifitas merupakan
kunci berdayanya anak muda ini. Tidak cukup kreatif, ada satu faktor yang membuat
komunitas kreaif ini makin berkembang. Terhubungnya anak muda satu sama lain
menyebabkan perluasan komunitas mengalami akseerasi yang cukup hebat.
Berkembangnya pemakaian social media, merupakan pendorong semakin terhubungnya
anak muda ini. Bahkan fenomena ini ditangkap oleh marketeers sebagai fenomena
yang cukup hebat. Youth, Woman, Netizen, merupakan penggerak ekonomi kreatif di
Indonesia. Jangan meremehkan ketiganya karena mereka dapat membuat perubahan
yang besar di negeri ini.
Tiga alasan di atas adalah alasan
saya ketika saya ditanya” Mengapa Anda bangga menjadi bagian dari bangsa
Indonesia?” Tiga alasan yang lebih dari cukup untuk saya, dan kita semua,
bertahan dan terus berjuang memajukan Indonesia di berbagai sektor. Di saat
peta global kacau akibat krisis, bangsa kita akan tetap bertahan. Memajukan
Indonesia merupakan tugas negara secara konstitusional, tetapi secara moral,
seluruh elemen bangsa wajib turun tangan dalam memperbaiki bangsa kita. Kita
kuat dalam kebersamaan, kita maju bersama dunia. Salam optimis untuk Indonesia.
Artikel ini dalam rangka Lomba Blogging Marketeers
:)
BalasHapusSaya bangga menjadi Indonesia.
Karena bentuk geografis'y paling indah ketika dilihat di Peta.,
Karena Bahasa Indonesia bagai dewa yg menyatukan semua bahasa di negerinya.,
Karena kita bisa hidup damai dalam keberagaman yg nyata: suku, agama, bahasa, budaya, adat, dsb.,
I love Indonesia too...
yay! bangga indonesia! setuju jo!
BalasHapusDan kita akan tetap bangga menjadi Indonesia...
BalasHapus