Ini hanya obrolan tanpa data. Hanya sebuah celotehan. Jadi jangan dianggap serius...
Dulu saya pernah menulis tentang
kelompok baru dari pemuda yang berbuat sesuatu untuk sekitarnya. Kelompok anak
muda yang bukan dari golongan BEM, Senat, himpunan dan makhluk sejenisnya.
Kelompok pemuda yang terbiasa nongkrong di kafe, yang membentuk komunitas.
Komunitas ini yang menjadi ujung tombak mereka berbuat sesuatu untuk masyarakat
sekitarnya. Kelompok ini dulu tidak terlalu mengharap pemerintah. Dengan kata
lain, ngapain mengharap pemerintah, kita
gerak sendiri saja. Mereka bukan anti pemerintah, mereka bukan tidak pernah
mengkritik pemerintah, tapi menganggap pemerintah sudah sibuk dengan urusannya,
jadi tidak terlalu diharapkan. (link ttulisan tersebut di sini)
Saat ini, sebagian dari kelompok
ini mulai mengubah persepsinya. Persepsinya menjadi seperti ini, kalau
lingkungan pemerintah dihuni/dipimpin oleh orang baik, perjuangan mereka akan
jadi lebih mudah. Dan pada akhirnya, kelompok ini mendorong dan memperjuangkan
orang-orang baik bisa duduk di pemerintahan. Sebagai contoh di Kota Bandung.
Kelompok anak muda mendorong orang-orang baik berlaga di pesta demokrasi di
kota ini. Ada beberapa calon dari lingkungan anak muda ini. Setidaknya
sepengamatan saya, ada dua calon yang didukung anak muda berbasis komunitas,
yaitu Ridwan Kamil-Oded M Denial dan Budi “Dalton” Setiawan-Rizal Firdaus.
Karena saya dukung Kang Emil (Ridwan Kamil), jadi saya tidak terlalu paham
mesin dalamnya kang Budi Dalton. Di mesin kang Emil, anak-anak muda membentuk
kelompok Relawan Bandung yang mengkampanyekan Kang Emil dengan cara-cara anak
muda. Singkat cerita kang Emil memenangkan Pilkada Kota Bandung. Relawan
Bandung tidak berhenti tugasnya. Relawan Bandung terus mengawal dan membantu
program kerja Kang Emil agar Bandung Juara terwujud. Di sini juga terlihat
komunitas juga mulai membangun kerja sama yang lebih erat dengan pemerintah.
Dengan duduknya orang-orang baik
di pemerintahan, maka perjuangan komunitas jauh lebih mudah. Masih ingat kisruh
tentang Babakan Siliwangi? Hutan kota ini akan dibuat mall, tapi gagal. Kembali
muncul rencana akan dibuat restoran. Keresahan kembali berkecamuk di warga
Bandung yang peduli hutan kota ini. Mucul gerakan #SaveBabakanSiliwangi yang
salah satu penggiatnya adalah Kang Emil. Setelah beliau menjadi wali kota,
pemilik izin pengelola Babakan Siliwangi menyerahkan kembali Baksil ke
pemerintah kota Bandung tanpa syarat. Inilah salah satu guna orang baik duduk
di pemerintahan. Bike Sharing yang digagas Kang Emil menjadi salah satu program
kerja Pemkot. Bahkan bersepeda menjadi trend baru setelah Bapak Walikotanya
perhi kerja setiap hari dengan bersepeda.
Bagaimana dengan nasib Indonesia(tingkat
nasional)? Adakah orang baik yang kembali didukung segmen anak muda ini? Saya
tidak mengetahui terlalu persis apa yang ada di dalam kandidat capres, tetapi
salah satu yang saya tahu adalah mesin politik Anies Baswedan (@aniesbaswedan).
Mesin politik ini dinamai dengan kolompok Turun Tangan (@turuntangan). Bersisi
anak-anak muda yang dulunya anti parpol, sekarang mendukung orang baik masuk
parpol.
Semoga orang-orang baik ini mampu
membawa perubahan untuk Indonesia.
Mereka mempunyai pilihan untuk
lipat tangan, mereka mempunyai pilihan untuk sekadar urun angan, tetapi mereka
memilih TURUN TANGAN untuk Indonesia.
Salam Optimis untuk Indonesia
@Hardian_cahya
*nb: Posisi saya tidak netral,
saya pendukung @ridwankamil dan @aniesbaswedan. Jika Anda merasa tulisan ini
tendensius, saya rasa penilaian Anda tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar