Bisakah
seorang Engineer menjadi menantu idaman layaknya seorang dokter? Tulisan ini
bukan tentang cara menjadi menantu yang baik. Tulisan ini adalah tentang
bagaimana cara mendapatkan menantu dokter. Eh, bukan juga. Tulisan ini
bercerita apakah Engineer bisa bermanfaat sekeren dokter.
Ayahku
seorang dokter yang bekerja di desa yang cukup jauh dari pusat kota. Waktu aku kecil
aku sering ikut Ayah mengunjungi pasiennya di pedalaman. Tidak jarang hanya
dibayar hasil pertanian atau hasil kebun. Dengan pengalaman itu, aku berpikir
bahwa dokter adalah profesi yang sangat keren karena memberi manfaat ke semua
orang.
Sedangkan
aku? Lulusan Telco Engineering yang bekerja di perusahaan telekomunikasi. Dua
tahun lalu, di saat pertama aku menjejakkan kaki di Telkomsel, aku berpikir,
manfaat yang bisa aku diberikan ya hanya ke pemegang saham dan perusahaan.
Namun
di bulan ke dua aku bekerja, sebuah nodin datang dari HCM. Nodin untuk
mengikuti Induction, sebuah program yang ditujukan untuk Telkomsel Trainee
Program dalam mempersiapkan tantangan ke depan. Apa yang paling menarik dari
acara satu minggu itu? Kesempatan bertemu dengan kawan-kawan Trainee seluruh
Indonesia. Bertemu dengan Insan Telkomsel yang sudah berkarya banyak. Bertemu
dengan inspirator dengan segudang ilmunya. Pertemuan dengan trainee seluruh
Indonesia inilah yang menjadi titik balik pandanganku tentang manfaat yang
ditebar oleh Telkomsel. Salah satunya adalah perjumpaan dengan Aditya Zulkifli,
yang saat itu menyandang title Trainee Sales and Outlet Operation Kupang.
Namanya
paling atas di daftar trainee yang mengikuti Induction. Tertulis dia bertugas
di Kupang. Pemuda asal jember lulusan ITS ini sebenarnya tidak penuh bertugas
di Kupang. Dia bertugas di Kefamenanu. Sebuah daerah yang namanya saja baru aku
dengar. Kefamenanu, sebuah daerah yang berbatasan dengan timor leste,
perjalanan 6 jam dari Kupang. Jangan bayangkan itu kota besar, menurut
ceritanya, kefamenanu adalah “kota satu jalan” dan lainnya adalah hutan. Jangan
bayangkan dia bertugas di kantor dengan fasilitas lengkap. Mobil adalah
kantornya. Dia difasilitasi sebuah mobil dan seorang driver. Tidak ada kantor,
tidak ada meja kerja.
Seseorang
yang mengikhlaskan dirinya jauh dari gemerlap lampu kota besar untuk memberikan
yang terbaik untuk Telkomsel. Hanya untuk Telkomsel? Tidak. Berapa banyak
penduduk kefamenanu yang terpencil itu dapat terhubung dengan adanya Telkomsel,
berapa banyak UKM di sana yang dapat terbantu karena komunikasi yang lancar
dengan pelanggan, berapa banyak silaturahim yang dapat disambung dengan adanya
kita di sana. Kita bisa membantu penduduk kefamenanu, dan jutaan penduduk
terpencil lainnya di seluruh Indonesia untuk dapat melihat dunia. Kita
mempersembahkan dunia di genggaman mereka.
Berbahagialan
kita semua insan Telkomsel karena kita ada untuk Indonesia. Bekerja di
Telkomsel itu tidak cuma bikin kita keren tapi juga bisa #bikinkerenindonesia #nuliskreatiftsel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar