Halo hari ke lima #30HariBercerita, kali ini adalah fase terakhir aku berinteraksi dengan cerita. Ketika kecil, aku menganggap cerita hanyalah hiburan, lalu beranjak cerita sebagai cara mengungkapkan sesuatu. Dan pada akhirnya, cerita lebih powerfull daripada itu. Cerita bisa menggerakkan orang.
Sudut pandangku tentang cerita berubah ketika aku bertemu dengan sekumpulan orang yang percaya dengan kekuatan ide dan story telling, yaitu TEDx Bandung. Ketika aku menjadi relawan, aku memahami betul bahwa speech yang dideliver di TEDx (kami menyebutnya TED Talks) dimotori dengan kekuatan cerita. Cerita yang dekat, inspiratif, dan baru dapat menggerakkan orang dibanding dengan argumen. Argumen membuat orang paham, cerita membuat orang terinspirasi, begitu kata Roby Muhammad di TEDx Bandung.
Ketika kerja, aku bertemu seorang leader di kantorku yang menggunakan cerita dengan sangat powerfull, yaitu Pak Fathoni. Beliau dalam setiap penjelasan, sangat meminimalisir argumen-argumen, dan lebih memberi pengayaan dalam bentuk cerita. Aku merasakan sendiri bahwa cerita lebih masuk di hatiku daripada leader yang membagun tim dengan argumen.
Bagaimana cara membuat cerita yang bisa menggerakkan? Nah, aku sendiri juga belum tahu, dan jauh dari bisa. Karena itu, #30HariBercerita menjadi langkah awal aku belajar membuat cerita.
Apa ceritamu hari ini?
Ditulis di tengah suara-suara kodok sawah yang tak pernah aku temui di Jakarta
5 Januari 2018
#30HariBercerita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar