Penjaja Makanan Sekitar Jogokaryan |
Saya sampai di kawasan Jogokaryan
sekitar jam 15.30. Suasana jalan masih relatif sepi. Saya segera check in di
hotel Burza yang terletak di ujung jalan
Jogokaryan. Sambil menunggu mendekati jam berbuka dan beristirahat sejenak,
saya mempersiapkan kamera untuk hunting. Saya menggunakan gear yang cukup
sederhana, yaitu Canon G7xmii, kamera pocket yang cukup bagus. Ketika jam
menunjukkan pukul 16.45, saya keluar hotel. Dan betapa kagetnya saya, jalanan
yang masih sepi sekitar sejam yang lalu berubah menjadi sangat ramai. Di
kanan-kiri jalan banyak penjual kaki lima yang menjajakan berbagai makanan
berbuga. Mulai dari sosis bakar, sate, batagor, dan masih banyak lagi. Penjual
berjejer dari ujung jalan Jogokaryan sampai di kawasan masjid Jogokaryan. Anda
tidak adakan kesulitan menemukan makanan berbuga puasa di sini, namun Anda akan
kesulitan untuk memilihnya.
Antri Untuk Mendapatkan Hidangan Berbuka |
Di kawasan masjid, petugas masjid
menyiapkan makanan berat sekitar 1200 sampai 2000 porsi setiap harinya untuk
dibagikan. Ibu-ibu penduduk sekitar masjid sibuk mempersiapkan makanan ini ke
piring dan gelas yang disediakan. Ini memang merupakan bagian dari program
pemberdayaan masjid Jogokaryan. Mendekati waktu berbuka, orang-orang mulai
antri untuk mendapatkan makanan berbuka. Dengan duduk rapi sampai ke jalanan di
luar masjid, orang-orang akan menunggu waktu berbuka. Setelah adzan maghrib
terdengar, orang-orang segera menyantap hidangan yang telah disediakan. Setelah
beberapa saat, persiapan sholat maghrib segera dimulai. Dikarenakan banyaknya
jamaah yang hadir, maka sholat maghrib terpaksa dibuat dua gelombang. Setelah
sholat maghrib selesai, perlahan jalan Jogokaryan kembali sepi. Namun di
kawasan masjid, masih ada beberapa jamaah yang beribadah.
Ibu-ibu warga sekitar menyiapkan hidangan |
Program Kampung Ramadhan
Jogokaryan memang sudah sejak lama ada. Ini adalah tahun ke sebelas
diselenggarakannnya. Spirit yang dibawa oleh pengurus masjid adalah
kebermanfaatan masjid harus dirasakan oleh warga sekitar. Selain itu, ibadah
Ramadhan harus dilaksanakan dengan suka cita dan hati gembira. Tak heran masjid
yang menjadi percontohan pengelolaan masjid tingkat nasional ini sangat ramai di
bulan Ramadhan. Kegiatannya beragam, ada tabligh akbar, buka puasa gratis,
sahur bersaama, sholat tarawih berjamaah, dan berbagai event yang tersusun
selama sebulan. Yang paling berbeda adalah adanya sholat tarawih ala Madinah,
yaitu shalat tarawih yang diimami oleh imam dari timur tengah, dan menghabiskan
satu juz dalam malam itu. Sholat tarawih ini tidak dilaksanakan setiap malam,
namun hanya malam-malam tertentu saja.
Warga Menunggu Waktu Buka Puasa |
Menikmati suasana Ramadhan di Jogokaryan memang sangatlah meriah. Anda bisa mencobanya sehari atau dua hari menginap di kawasan
ini untuk merasakannya.
Info:
Masjid Jogokaryan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar