Saya memilih untuk menikmati bali
dengan sangat “slow”, karena tujuan saya ke Bali kali ini memang menikmati
waktu senggang. Juga sekalian nyolong-nyolong human interest photography. Yang dibenak
saya, saya ingin nyantai se nyantai-nyantainya. Karena itu saya tidak membuat
itinerary yang mengintimidasi waktu saya. Dikarenakan saya memakai “tiket sakti”
Sriwijaya Travel Pass, saya harus mengikuti waktu yang dipunyai Sriwijaya Air. Beruntungnya
dari Jakarta ke Denpasar ada penerbangan pagi. Ya lumayanlah sedikit waktu yang
terbuang. Saya sampai di bandara Ngurah Rai sekitar pukul 10.00. Kali ini saya
menyewa motor matic agar lebih enak kemana-mana. Lebih fleksibel.
Tujuan saya yang pertama adalah Pura
Tirta Empul. Mengapa pura ini? Pura ini terkenal dengan pemandian untuk
mensucikan diri. Terdapat 16 pancuran yang berjejer, namun hanya 14 yang boleh
digunakan untuk ritual mensucikan diri. Setiap orang akan berurutan mandi di 14
pancuran (tirta)jung tanpa terlewatkan. Dan ternayat, tidak hanya umat hindu
yang melakukan pemandian ini, namun pengunjung umum, baik warga local maupun
manca negara bisa melakukannya. Disediakan persewaan baju dan loker jika Anda datang
ke pura ini. Anda dilarang meletakkan barang di semabarang tempat.
Untuk Anda yang suka human
interest photography, tempat ini cukup menarik untuk dikunjungi. Namun ketika
pura ramai pengunjung, hanya harus mengalah kepada orang-orang yang
bersembahyang atau mandi untuk mendapatkan spot yang bagus. Dan hati-hati,
daerah kolam sangatlah licin. Jangan membawa barang elektronik terlalu banyak,
karena jika terpeleset bisa bahaya.
Kompleks pura ini cukup besar dan
sejuk. Lokasi pura ini bersebelahan persis dengan istana kepresidenan tampak
siring, salah satu dari enam istana kepresidenan Indonesia. Letaknya sebenarnya
cukup jauh jika dari bandara, dan cukup lama jika anda memakai motor, namun
karena saya memang santai, ya dinikmati saja. Saya sempat tersasar ke sana ke
mari karena saya hanya mengandalkan Google Maps. Kali ini, Google Maps memang
sahabat terbaik perjalanan ini.
Setelah dari Pura Tirta Empul,
saya melanjutkan ke dareah Kuta. Selain karena memang hotel saya berada di
daerah itu, tujuan utama saya ke Bali kali ini adalah mantai. Terakhir saya ke Bali sekitar tahun 2014, ada acara kantor
yang berlokasi di hotel Harris Kuta. Lokasinya cuma beberapa langkah dari
pantai, namun karena padatnya jadwal, saya tidak pernah menikmati sunset pantai
Kuta. Setelah check in dan beristirahat sejenak, saya pergi ke pantai. Yap,
saya menikmati sunset dengan sangat bebas tanpa buruan jadwal. Saya berada di sekitar
Kuta sampai keesokan harinya saat check out.
Bagi Anda yang membutuhkan
makanan halal, di sekitar Kuta sudah banyak warung makan yang halal, namun
letaknya tidak di jalan sunset Kuta. Yang harus Anda coba adalah Nasi Pedas Bu
Andhika yang cukup terkenal dan harganya cukup murah.
Setelah makan siang di daerah
Kuta, motor saya geber ke daerah Uluwatu, daerah selatan Bali. Memakan waktu
sekitar 1,5 jam menggunakan motor dengan kecepatan agak tinggi, saya sampai di
Pura Uluwatu. Apa yang menarik di pura ini? Di sini terdapat tari kecak uluwatu
yang cukup terkenal. Tiket yang harus Anda bayar untuk pertunjukan kecak
sekitar 100 ribu. Penjualan tiket di mulai pukul 16.00, dan pukul 17.00, penonton
sudah mulai memadati arena kecak. Pukul 18.00 tepat pertunjukan dimulai dan berakhir
di pukul 19.00. Bagi Anda yang tidak mengikuti tari kecak, sunset di sini juga
tidak bisa dilewatkan karena sangat bagus.
Setelah pertunjukan kecak
selesai, saya memacu motor saya dengan kecepatan penuh agar sampai di bandara
dengan tepat waktu dan selamat, karena penerbangan saya boarding jam 21.00. Bagi
Anda yang memakai mobil, Anda harus mewaspadai kemacetan yang terjadi pasca
pertunjukan karena orang akan keluar dalam waktu yang sama. Untungnya saya memakai
motor, sehingga bisa lincah dan tiba di bandara tepat waktu.
Ya begitulah short escape saya ke
Bali. Tidak banyak tempat memang, namun kesan santai saya dapatkan dalam
perjalanan ini. Mau ikutan mejelajah Bali lebih lama? Yuk…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar