Waktu adalah satu-satunya dimensi yang kita tidak bisa kendalikan. Seiring berjalannya waktu, perubahan yang mengikutinya terlalu kuat untuk tahan. Tentu saja perubahan ini juga terjadi pada peradaban kota dan manusia yang menghuninya. Jakarta, sebagai kota, juga mengalami banyak perubahan dari 1527 sampai sekarang. Manusia yang menghuni datang dan pergi, tapi Jakarta tetap menjadi kota yang tak pernah mati.
Perubahan ini
tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha yang ada di Jakarta. Sebagaimana
layaknya pengusaha di semua zaman, usaha pasti mengalami pasang dan surut
seiring perubahan jaman. Ada yang bertahan dengan segala upaya, ada yang harus
rela kehabisan tenaga.
Di antara
jajaran pengusaha yang masih bertahan, ada penerus yang terus memperjuangkan
kelangsungan bisnis mereka di Jakarta. Mungkin juga berganti pemilik. Hari ini
pun, mereka masih berkibar di tengah persaingan. Mereka tidak hanya menjual
umur dan tulisan “Sejak tahun” pada papan nama. Mereka menjual kualitas produk
dan pelayanan. Beberapa masih bertahan dengan produk lama, beberapa sudah
berinovasi dengan bermacam-macam produk. Mereka yang masih berjuang melawan
waktu dan menolak kata usang.
Ini adalah tiga usaha makanan di Jakarta yang ada sebelum republik ini berdiri. Daftar ini
mungkin hanya sebagian saja dari daftar panjang yang ada. Saya hanya menuliskan
yang pernah saya datangi.
Bakoel Koffie
Disadur dari
laman bakoelkoffie.com, mereka mengklaim bahwa mereka adalah roaster kopi
tertua di Jakarta. Berdiri sejak tahun 1878 oleh Tek Sun Ho di daerah Molenvliet
Oost Molenvliet (sekarang jalan Hayam Wuruk). Ada versi yang mengatakan
bahwa pabrik kopi Eerste Weltevredensche Koffiebranderij ini terpecah
menjadi 2, yaitu Warung Tinggi di Jalan Batu Jajar dan Bakoel Koffie di Jalan
Cikini.
Dekorasi dan
seluruh ornament di Bakoel Koffie ini bertemakan klasik. Mereka masih menyimpan
beberapa mesin roasting yang sekarang menjadi pajangan. Untuk urusan menu, tentu
mereka mengandalkan produk kopi. Bagi kamu yang bukan penggemar kopi, mereka juga
menyediakan minuman non kopi. Untuk makanan pun beragam, mulai makanan berat,
hingga camilan.
Maison Weiner
Cake Shop
Toko Bakery
tertua di Jakarta yang berdiri sejak tahun 1936. Terletak di daerah kwitang.
Didirikan oleh Lee Liang Mey setelah membantu orang Belanda membuat kue.
Bermodal peralatan masak yang dia cicil, akhirnya Mey mendirikan toko bakery
ini.
Saya sering
mengunjungi toko roti tua ini. Selain dekat dengan tempat tinggal saya, rotinya
memang enak. Rotinya lembut dengan butter yang terasa cukup kuat. Mereka menyediakan
berbagai rasa. Favorit saya? Tentu saja rasa keju.
Ragusa
Es krim ini
didirikan oleh Ragusa bersaudara yaitu Luigi Ragusa dan Vincenzo yang merupakan
orang Italia asli. Mereka mendirikan Ragusa pada tahun 1932. Sekarang toko ini terletak
pada Jalan Veteran, dekat Masjid Istiqlal.
Jika kamu
membayangkan ini akan mirip gelato, kamu akan kecewa. Ini Es krim yang memiliki
tekstur dan rasa yang berbeda dari gelato. Beberapa orang menyukainya, beberapa
orang memilih Gelato karena lebih creamy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar